Rabu, 18 November 2009

Sepengan harapan usang gadis mungil

Rumah panggung yang terbuat dari kayu itu bentuknya memanjang dan tidak cukup luas untuk di kelilingi walau dengan sepeda..dengan pintu depan menghadap sungai, sebelah kiri rumah lahan yang di tanami bunga matahari, bougenville, dan beberapa anggrek..dan di ujung jalan panjang terdapat sepetak kebun sayurku . harta berhargaku dan keluargaku . .

Aku Nina gadis desa berusia 11tahun yang tak mengenal dunia luas . Abiku terkena kanker hati 3 tahun lalu yang tiada mampu kami obati . dan Ummi ku pun sudah senja . . sekarang hanya petak tanam sayur ku sebagai tanggungan hidup keluarga . . yang setiap hari kugarap dengan keikhlasan tanpa keluh , walau habis masa mudaku , walau terlewat masa bermainku . . Demi Abi dan Ummi . Kami hidup tiada lebih dari gelimangan harta namun kekayaan hati . Tiada apapun yang bisa kami banggakan melainkan iman dan tiada mampu kami sombongkan dari pada syukur yang tiada kami henti gemingkan . .

Pagi itu abi memanggilku . .
"doakan agar abi kembali sembuh , abi ingin nina sekolah" ujarnya
"insyaALLAH abi akan sembuh , nina selalu berdoa untuk abi , abi harus semangad yahh" ku balas dengan senyum

Kuurungkan niat ku untuk pergi menanam , hatiku tiada mngijin . entah mengapa seperti firasat untuk menunggu . entah apa yang kutunggu . . Tapi tak ku gubris , kulanjut perjalanan ku untuk menanam karena hanya itu harapan kami untuk makan esok hari . Kuhibur kegundahanku dengan obrolan ku dengan abi , tersenyum lebar ku teguk teringat abi akan menyekolahkan ku selepasnya sembuh . Sekolah . tempat terindah yang kuidam idamkan yang hingga kini hanya angan . .

Hingga sore itu angin semilir gores seluruh cita dan inginku . Kepergianku tinggalkan jejak hitam mendalam yang tak akan kulupa . Kubuka tirai rumah kusam ku dan kutemui Ummi yang sedang mengais kain batik dengan cucuran air matanya . . Aku tersentak . .

"Assalamualaikum" ujarku
"Wa..alai..kum..salam" jawab Ummi . .
"Ada apa Ummi ? mengapa ummi menangis ? untuk apa kain batik itu ?" jutaan tanya kuregut . .

Ummi memeluk ku tanpa kata namun penuh makna . hanya tangis nya kurasa di semilir leherku bersama isakan yang melesakan dada hingga ku tak sanggup tuk berkata . .

Ummi membimbingku ke kamar . . Kulihat . . .. . . .

ABI . . . . .

Tergolek lemah sosok tubuh renta dengan senyum akhir yang tiada bisa kuingat namun kupastikan . .

lelaki yang paling kuhormati , lelaki yang paling kubanggakan , lelaki panutan semua keluarga , lelaki yang selalu ku panjatkan doa untuk kesembuhannya , agar kembali lengkap indahnya hidup . telah tiadaaaa . .

kini telah usang semua harapan serta citaku untuk dapat hidup berkelayakan seperti teman-teman yang penuh senyum bersekolah . IMPIANKU . . terkubur bersama dengan kepergian abi yang hingga kini tiada mampu kuingat jelas karena hanya akan kembali pahitkan . .

Terisak menangis tanpa nada . tanpa kata , tanpa suara . terpendam lara . .
terduduk ku di rotan pelataran rumah . lamunkan kesedihan ku yang tiada akhir . . yang kini bertambah dan tiada kan mengurang . . Tersentak ku dengan suara gemuruh pesawat di teras ILLAHI dan tanpa sadar kulambaikan tangan . . . . . melepaskan semua harap . .



Gadis mungil itu berdoa dalam hati, berharap suatu saat dia akan berada di dalam pesawat itu, bukan hanya bisa melambaikan tangan dari bawah ..........

Senin, 05 Oktober 2009

ada apa dengan cinta ku,,

mengapa kau tak membalas cintaku,,
mengapa kau abaikan cintaku,,
apakah mungkin hatimu membeku
hingga kau tak pernah pedulikan aku,,,
cobalah mengerti keadaan ku dan cobalah pahami keinginan ku,,
ku ingin engkau menjadi milik ku lengkapi jalan cerita hidup ku..